Jakarta - Penyidik kepolisian masih konsentrasi untuk menyelidik identitas mayat wanita korban mutilasi yang diletakkan dalam container plastik dalam suatu kontrak, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Korban mutilasi di Bekasi ini masih mistis, belum tersingkap identitasnya.
"Sekarang ini melakukan pengecekan sero biomolekuler untuk pastikan identitas mayat," kata Direktur Reserse Kriminil Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi di Jakarta, Kamis, 5 Januari 2023.
Hengki mengutarakan proses analisis korban memiliki tingkat kesusahan tinggi terkena korban diprediksi sudah wafat cukup lama. "Mayat ini diprediksi lama, oleh karena itu tingkat kesusahan cukup tinggi. Perlu kecermatan dan kehati-hatian," katanya, diambil dari Antara.
Selanjutnya ia menjelaskan penyelidikan pada kasus itu jangan tergantung cuma ke pernyataan terdakwa. Maka dari itu, proses penyidikan harus dilaksanakan secara ilmiah (scientific crime investigation), hingga tidak ada kebimbangan dalam pengungkapan kasus itu.
Hengki menjelaskan sekarang ini penyidik masih kerja kumpulkan alat info berkaitan dan bukti. Sesudah semua komplet, faksi kepolisian akan menerbitkan penuntasan kasus itu ke publik. "Jika identitas mayat telah 'firm' (tentu) karena itu kami akan memberi keterangan kelanjutan secara mendalam," ujarnya.
Penemuan mayat korban mutilasi berawal dari laporan orang lenyap
Awalnya, penemuan mayat korban mutilasi itu bermula dari laporan orang lenyap di Polsek Bantar Gebang. Seorang yang disampaikan lenyap ialah pria berinisial MEL. Selanjutnya polisi mendapatkan info jika yang berkaitan berada di salah satunya kamar kos, Tambun, Bekasi.
Polisi selanjutnya bertandang ke kamar kos MEL pada Kamis, 29 Desember, 2022, sekitaran jam 23.00 WIB dan minta ke pemilik kamar kos untuk buka kamar kost yang bersangkutan. "Di saat kita mencari di lokasi it, kita ajak pemilik kost ke, rupanya dalam kita mendapati, benar-benar mengagetkan untuk kami team penyelidik, rupanya di situ ada mayat dalam dua container," kata Hengki.
Atas penemuan itu, polisi selanjutnya panggil team forensik dan INAFIS untuk lakukan olah tempat peristiwa kasus (TKP) dan mengenali korban. Saat petugas sedang mengevakuasi mayat korban mutilasi itu, ada sebuah mobil yang masuk ke halaman kamar kos, tetapi selanjutnya langsung kabur.
Petugas yang berprasangka buruk selanjutnya langsung memburu mobil itu dan rupanya dalam mobil itu ada MEL dan sebagian orang lainnya. Petugas seterusnya amankan MEL dan semua penumpang mobil itu untuk dilaksanakan pengecekan.
sumber Tempo
0 comments:
Post a Comment